PUISI; di Kabar Banten
by Unknown , at 06.20 , has 0
komentar
CATATAN
Cinta yang sembunyi dalam dirinya sendiri adalah ketakutan tak memiliki batas, seperti niskala. Tradisi, kolonialisme, dan kemiskinan jurang yang menganga menelan ilmu pengetahuan, seperti apakah rupa keindahan? Adalah kesetiaan membacakan cerita-cerita perjalanan dalam lubang gelap yang ditulis dari rindu dan kasih sayang.
2010
CATATAN 2
Kesedihan ibarat hutan gundul, lautan kehilangan sungai dan tanah ditumbuhi sampah. Manusia adalah pikiran yang membawanya ke dalam kehancuran yang mengikis jiwa menjadi kerdil, seperti tikus dalam krangkeng. Kelambu kegelisahan harus ditutup kemudian tulis mimpi dibawah bantal sebelum mencuci kaki dan menggosok gigi sebab harapan adalah awal dari segala kemungkinan. bukanlah batu yang memecahkan kaca jendela, akan tetapi tanganmu yang terlalu keras menutupnya seperti dunia luar yang menggambarkan peristiwa tetapi hati masih diliputi sesal.
2010
CATATAN 3
Masih adakah yang akan kau tanyakan tentang aku, kamu dan mereka? Hujan pun sudah selesai ketika langit berubah biru. Sebuah dunia ibarat sepiring nasi di tengah kelaparan, tak ada sisa, sungguh menunggu adalah piring yang tergeletak seperti api dari korek api, tanpa kayu dan bensin. Masih adakah yang akan kau tanyakan tentang nasi, piring dan korek api? Aku adalah dirimu dan kita seperti mereka, tak berfungsi jika hanya menyimpan tafsir. Letakkan sepatu, dasi dan kemeja melangkahlah dengan sederhana!
2010
Note : Puisi ini telah diterbitkan di Kabar Banten.
About
PUISI; di Kabar Banten - written by Unknown , published at 06.20 . And has 0
komentar
0
komentar Add a comment
Bck