cerpen remaja terbaru "Kalau Cinta Katakan saja ~03/6

by Unknown , at 07.52 , has 0 komentar
"wien, loe tau nggax, ternyata Steven suka sama cintya?" tanyaku kearah wiena ke esokan harinya, gue nggax bisa melewati ini sendiri, gue harus curhat sama sahabat gue, karena walau gimana pun juga cuma wiena seorang yang tau kalau gue suka sama Steven.
"gue udah tau" jawab wiena.
"what!? loe udah tau? sejak kapan?" tanyaku kaget, wiena udah tau? kok bisa gue nggax. apa cuma gue yang ke tinggalan informasi. kasihan banget gue... uuuh makin sedih aja.
"udah lama" jawab wiena.
"kok loe nggax kasi tau gue?" tanya ku.
"sorry ea, bukan apa, gue itu cuma nggax mau buat loe makin sedih aja"
"apa menurut loe, kalau gue tau sekarang gue bakal bahagia?"
"ya enggax sih, loe lebih kelihatan sedih. tapi kemaren gue nggax tega ngasi tau loe, karena kemaren loe terlihat sangat bahagia saat deket Steven, dan gue nggax mau ngerusak kebahagiaan loe"
"tapi nggax gini caranya, loe pernah berfikir nggax, gimana kalau saat gue makin suka sama Steven, gue baru tau siapa yang di sukainya, apa loe merasa itu yang terbaik buat gue?"
"ya maaf chel, gue cuma nggax mau loe kecewa"
"dan harusnya loe tau kalau gue lebih kecewa saat loe nggax ngasi tau gue" kata ku, udah gue bingung mau ngomong apa, mau marah atau gimana.
"ya seenggaknya loe nggax sedih gara-gara gue, gue emang ada niat ngasi tau loe, tapi gue nggax tega, dan gue berharap suatu saat nanti loe bakal tau sendiri, mungkin itu lebih baik"
"sayangnya bukan itu yang terbaik, gue bakal sangat menghargai kejujuran loe kalau loe ngasi tau gue yang sebenernya..."
"ya gue minta maaf, kalau gue tau bakal kayak gini, gue pasti bakal ngasi tau loe..." kata wiena, iiih gue bingung mau ngejawab apa, apa pun itu wiena nggax salah, dia terlalu perhatian sama gue, tapi... ah gue nggax boleh menyalahkan nya.
"chel" teriak seseorang dari luar, gue langsung menoleh. ternyata Aurel.
"ya..." balas ku, ada apa ea...
"ada yang nyariiin elo tuh" kata Aurel.
"0h ea? siapa?" tanya ku.
"itu anak kelas XII"
"anak kelas XII?" tanyaku bingung, siapa ea?
"eh salah, anak kelas XI maksud gue"
"siapa sich?" tanya ku sambil melangkah keluar setelah minta izin sama wiena dulu.
"e siapa tu ea... emmm ha Ferly" jawab Aurel.
"haaa seriuz loe?" tanya ku, Ferly nyariin gue? waaah mimpi apa gue semalam, bisa di cariin my idola...
"ya seriuz lah, cepetan deh, kasihan tuh di tungguin"
"ea bentar, lagi berjalanlah nie..." kataku dan keluar dari kelas. gue langsung melangkah mendekati Ferly yang telah menuggu gue, tapi belum sampai gue di dekat Ferly, tiba-tiba bel masuk berbunyi, gue langsung menghentikan langkah gue.
"eh bel..." kataku, bingung mau meneruskan langkah, atau balik ke kelas.
"ya bentar aja..." kata Ferly.
"emang ada apa kak?" tanyaku, ya gue harus manggil dia kak, selain karena dia kakak kelas gue, gue juga nggax bisa menyebut namanya karena itu membuat jantung gue berdetak dengan cepat. ah lebay kaleee.
"ntar pulang gue antar ea?" katanya, heee?! nie orang langsung to the point aja ea, nggax pake basa-basi dulu, aduh mau ngejawab apa nie.
"e enggax deh, gue sama anggi aja" jawab ku, wah gila, kalau sempet gue pulang bareng nie cowok bisa-bisa gue pingsan sangkin senengnya.
"yaaah sama gue aja deh" kata Ferly, tapi tiba-tiba gue melihat guru matematika gue yang berjalan di koridor, pasti mau masuk kelas gue.
"e sorry ea gue nggax bisa, eh gue masuk ke kelas gue dulu ea, tuh guru gue udah datang" kataku dan melangkah meninggal kan Ferly, tanpak dia mau nahan gue, tapi nggax jadi. ih gila ea nie orang, gue kenal banget juga nggax. pernah ngobrol juga baru kale nie, kok udah mau ngajakin pulang bareng. uuuh aneh.
Sepulang sekolah, gue pulang bareng anggi, saat di perjalanan tiba-tiba ada yang mengendarai motor di samping gue, setelah gue menoleh, gue langsung kaget, hampir aja gue nggax percaya kalau nggax dengan bantuan cubitan tangan gue, eh ini beneran? di sebelah gue ada Ferly dan kedua temennya dengan satu motor, wah apa nggax ancur tu motor, masa' double eh triple.
"hei..." kata temen nya "nggi, Ferly mau kenal sama temen loe nie, boleh nggax?" tanyanya.
"silahkan aja" jawab anggi.
"udah fer, loe kanalan lah" katanya ke arah Ferly.
"e hei, kenalin nama gue Ferly, kalau loe?" tanyanya sambil mengulurkan tangan. gue pun membalas uluran tangannya.
"Chelsy" kataku, busyet tangannya halus bener, nie cowok kerjanya apa ea? udah keren, rapi, bersihan, putih, tangan nya halus lagi, uuuh kurang apa coba. gila, beruntung banget siapa yang bisa mendapatkannya.
"e besok jalan yuk" ajaknya.
"kemana?" tanya ku.
"terserah, kemana aja, gue yang jemput deh. mau?" tanyanya.
"emm, besok? sorry ea, gue nggax bisa..." tolak ku, gila ea, gue belum bisa mengatur perasaan gue kale, ntar kan malu-maluin kalau gue terlihat nora'.
"000h e... loe... ee... udah punya pacar?" tanyanya tampak agak ragu. gue hanya menggeleng, karena nggax tau mau ngomong apa.
"beneran?!" tanyanya kaget.
"ea. kenapa? ada yang salah?" tanya ku, karena nie orang kagetnya aneh kale.. emang salah apa kalau kita belom punya pacar.
"tapi, cowok yang biasa deket loe itu..."
"Steven maksud nya?" potong ku, abis pertanyaan itu pasti bakal keluar, gila ea... gosipnya nyebar cepet kale... Ferly langsung mengagguk, wah salah faham nih "dia bukan pacar gue kale... kita emang deket, tapi nggax pacaran kok, cuma temenan aja..." jawabku.
"seriuz???" tanyanya.
"ea seriuz lah, emang kenapa sih?" tanyaku, jangan sampai dia bilang gue aneh juga, udah bosen gue di katain aneh sama orang-orang, masa' sama idolanya juga... oooh noooo....
"e enggax, cuma aneh aja, masa' cewek secantik loe nggax punya pacar" katanya, gue hanya mengangkat alis gue tanda bingung, nie orang 'gombal' kalee lah ea, ya biasalah namanya juga cowok.
abis itu gue dan Ferly pun saling bertukar tanggal lahir, dan mengetahui beberapa hal yang nggax di ketahui sebelumnya, dan katanya ia juga nggax punya pacar, eh belum punya pacar maksudnya. he he he ya itu sich katanya nggax tau deh bener atau nggax, tapi nggax tau kenapa mengetahui itu semua membuat gue seneng banget.



Makin hari makin akrab aja gue sama Steven, nggax tau kenapa, walau Steven udah menolak beberapa kali gue masih tetap memintanya untuk mendekati chintya, gue nggax tau apa yang membuat gue menjadi seperti ini, tapi yang jelas, gue mau mereka jadian. tapi apakan daya, ternyata chintya beneran udah punya pacar, dan gue bingung mau ngelakuin apa.
Tapi sepertinya ada sedikit ke salah fahaman, karena denger-denger, dulunya chintya suka sama Steven, tapi karena Steven nggax ngomong-ngomong kalau dia suka sama chintya, jadi dia putus asa dan menganggap Steven nggax menyukainya, dan di tambah lagi Steven deket sama gue, jadi secara nggax langsung chintya menganggap gue sama Steven pacaran.
Dan berkat itu, chintya sukses patah hati, di saat yang sama anak kelas XII yang udah naksir chintya nembak dia, karena saat itu chintya sedang patah hati jadi ia terima, dan sampai sekarang mereka masih pacaran. tapi awalnya cowok itu hanya untuk pelampiasan aja, tapi itu membuat chintya menjauh dari gue.
Gue nggax tau, apa yang menyebabkan chintya menjauh dari gue, dia cemburu, marah, atau apa? andai aja dia tau, apa yang gue lakuin... gue nggax bermaksud merebut Steven dari nya, bahkan sebaliknya gue malah ingin menyatukannya, tapi gue nggax tau apa yang harus gue lakuin kalau kejadiannya kayak gini.
kalau gue nyatuin Steven sama chintya pasti pacarnya bakal kecewa, dan mungkin gue juga. tapi kalau gue diemin aja, mungkin selamanya chintya nggax tau kalau Steven menyukainya, dan tetap mengaggap gue sebagai perebut orang yang ia sukai. tapi beneran gue sama sekali nggaax bermaksud kayak gitu... gue bingung apa yang harus gue lakuin.
Gue emang suka sama Steven. tapi nggax ada niat sedikit pun dalam diri gue buat mendapat kannya setelah gue tau Steven cinta sama chintya begitu juga sebaliknya, tapi bagaimana cara gue menjelaskannya, kalau gue menjauhi Steven, gue pasti bakal sedih banget. udah nggax bisa memilikinya sebagai pacar, masa' temen pun nggax bisa, dan lebih lagi kasihan juga Steven. saat ini lagi sedih dan butuh dorongan untuk bangit kembali. dan salah satu temennya saat ini cuma gue.
Mungkin cuma gue yang tau pasti kalau Steven masih suka sama chintya dan mungkin juga cuma gue yang mau susah-susah menyatukan mereka, tapi gue bingung kalau udah begini. apa yang harus gue lakuiiin... gue tau kalau gue sedih tapi gue lebih nggax bisa lagi kalau melihat Steven sedih, gue nggax perduli kalau gue harus kalah dan kalah lagi dari chintya, asal gue bisa melihat Steven dan orang yang di sayanginya itu udah cukup buat gue.
Dan karena men comblangkan mereka gue sukses berat untuk mengabaikan Ferly, gue sama sekali nggax menghiraukannya, padahal bisa di bilang kalau setiap hari Ferly meminta gue untuk menemuinya di luar karena ia mau ngomong (nggax tau apa yang mau di omongin, karena gue nggax pernah mau). karena saat ini gue lagi di sibukkan sama tugas gue yang gue juga nggax tau apa itu penting untuk gue dan yang lain. atau hanya menghabis kan waktu gue aja. gue udah nggax tau apa-apa lagi.
Nggak kerasa gue ugah tiga bulan melakukan tugas yang nggax ada ujungnya, dan itu berati udah tiba bulan juga gue mengabaikan Ferly, gue nggax tau perasaan gue sekarang, kata temen-temen Ferly suka sama gue, gue juga nggax tau apa yang harus gue lakuin. gue harus seneng atau gimana, tapi saat ini gue sama sekali nggax ada fikiran untuk jadian sama Ferly.
Jujur saja, saat ini gue bingung siapa sebenernya yang gue suka, Steven atau Ferly. gue nggax tau apa gue suka sama Ferlynya, bener-bener suka atau cuma sekadar kagum, begitu juga sama Steven. tapi yang jelas saat ini gue nggax ada fikiran untuk pacaran baik itu sama Steven maupun sama Ferly.

Next To Cerpen remaja "Kalau cinta katakan saja part 4"

cerpen remaja terbaru "Kalau Cinta Katakan saja ~03/6
About
cerpen remaja terbaru "Kalau Cinta Katakan saja ~03/6 - written by Unknown , published at 07.52, categorized as Cerpen , cerpen remaja , cerpen terbaru , kalau cinta katakan saja , Mia Mulyani . And has 0 komentar
0 komentar Add a comment
Bck
Cancel Reply
Theme designed by inaprofit.com - Ndybook - Published by O-KAO
Powered by O-KAO