Oh ya, seperti biasa. Admin cuap cuap dulu sebelom langsung kecerpen. Admin suka sama ide cerita cerpen persahabatan Michael, soalnya sesuatu bangets. Kalau biasanya, Cowok yang kita taksir ternyata naksir sama sahabat kita sendiri, Itu mah udah biasa. La ini, Cowok yang kita taksir ternyata malah naksir... ah, sudah lah. Mending baca sendiri aja. ^_^
Satu lagi, cerpen persahabatan Michael ini kan cerpen kiriman dari salah satu reader, nah buat yang pengen ikutan bisa kok. Boleh dalam bentuk cerpen, puisi ataupun curhatan. Langsung kirim aja ke Anamerya17@gmail.com.
Akhir kata, Happy Reading....
“Thanks ya Lis, sudah mengenalkan aku ke kakakmu. Terima kasih juga untuk nasi gorengnya yang top markotop” kata Kak Michael ketika kuantarkan sampai depan pagar.
“Iya sama-sama kak. Aku yang harusnya berterima kasih karena sudah diantar sampai rumah.”
“Lis, kapan-kapan boleh aku main kerumahmu lagi kan?” tanya Kak Michael setengah berbisik. Hatiku melonjak kegirangan. Kak Michael mau kerumahku, berarti aku bakalan sering ketemu sama dia. Asyik!,girangku dalam hati.
“Lis…” panggil kak Michael membuyarkan lamunanku.
“Ya kak..”
“Aku tanya kapan-kapan aku boleh main kerumahmu lagi?”tanya kak Michael lagi. Ya ampun Lis.. Kenapa kamu sampai jadi linglung begini,sesalku.
“Tentu saja boleh Kak, rumahku terbuka untuk siapa saja yang mau berkunjung”
Sejak saat itu Kak Michael jadi sering kerumahku. Meskipun aku tidak ada dirumah, dia tetap akan kerumahku. Becanda dengan kak Arya, atau sekedar duduk-duduk main gitar karena kebetulan mereka sama-sama suka musik. Tidak terasa hampir 3 bulan aku dan kak Michael menjalin persahabatan. Sampai-sampai tersebar gosip kalau aku dan kak Michael itu berpacaran. Aku senang-senang saja digosipkan seperti itu. Siapa coba yang tidak mau jadi pacar cowok seganteng dan sebaik Kak Michael. Sudah ganteng, putih, atletis, bisa main alat musik, jago olah raga. Sempurna sekali!. Tapi masalahnya, belum tentu dia mau sama aku.
“An, di cari cowokmu tuh” teriak Lisa.
“Hai Lis, kamu ada waktu ga?” tanya Kak Michael.
“Kapan?”
“Nanti sore” jawab Kak Michael singkat sambil memamerkan lesung pipit yang menambah menawan wajahnya.
“Kebetulan An-an lagi ga ada acara sih Kak. Memangnya kenapa?”
“Kalau misal aku ajak kamu jalan mau ga?”
“Kemana sih, kak? Serius banget keliatannya”
“Ke mall”
“Ok deh. Jemput aku jam berapa emangnya?”
“Jam tujuh”
“Ok Kak. An-an tunggu ya”
“Sipp!!” kata Kak Michael sambil mengacungkan jempolnya padaku dan berlalu dari hadapanku karena bel tanda selesai istirahat baru saja berdering
Hari ini aku merasa melayang tinggi. Karena kak Michael mengajakku untuk keluar berdua, pas malam minggu lagi. Boleh donk aku menganggap ini sebagai kencan. Meskipun bukan pacarnya. Jam dinding kamarku menujukkan pukul 18.00 wib, aku sudah selesai mandi dan mengeringkan rambutku. Aku biarkan rambutku terurai, karena teringat pujian Kak Michael suatu hari.
“Rambutmu lebih bagus kalau terurai Lis”.
Supaya tidak terlihat terlalu mempersiapkan diri, aku tetap memakai celana panjang seperti biasanya, hanya saja atasnya aku memakai kaos dengan model Sabrina.
“Mau kemana An, rapi amat?” tanya Kak Arya heran melihat penampilanku.
“Ke mall”
“Tumben?”
“Kok tumben? Kan aku sudah sering ke mall, yang tumben apanya?”
“Penampilanmu itu lho?”
“Ohhh Ini.. Aku hanya kepengen tampil beda saja kok” jawabku.
Tidak berapa lama kemudian bel rumahku berbunyi
“Biar aku saja Kak” kataku sambil berlari kecil menuju pintu rumahku. Ternyata benar dugaanku, Kak Michael yang datang.
“Sudah siap Lis?” tanya Kak Michael begitu tahu aku yang membukakan pintu.
“Sudah donk. Sebentar ya kak, aku mau pamitan dulu sama Kak Arya”
“Kak… An-an pergi ya” kataku.
“Iya. Ati-ati ya” jawab Kak Arya
“Ya, adikmu aku pinjam dulu ya. Tenang bakalan aku balikin dengan selamat kok” sahut Kak Michael
“Oooo… Perginya sama kamu toh, pantesan…” jawab Kak Arya sambil mengerling menggoda.
“Kak Arya!!” seruku geram.
“Pantesan kenapa, ya?” tanya kak Michael heran.
“Kamu tanya sama anaknya sendiri aja. Ehmm.. Ini buat kalian saja deh.” kata Kak Arya sambil menyerahkan 2 lembar tiket nonton kepadaku dan Kak Michael.
“Lho Kak? Kan itu tiket nonton buat kamu sama Kak monica. Kok dikasih ke aku” tanyaku heran
“Aku sama monica ganti rencana. Kita ga jadi nonton mau cari baju couple” jawab Kak Arya sambil mengedipkan matanya padaku.
“Thanks ya Kak” kataku akhirnya “Kita berangkat sekarang saja Lis, nanti telat lho” ajak Kak Michael.
Tak berapa lama kemudian aku telah berada di mall, dan langsung menuju bioskop.
Sepanjang sore hingga malam, kami berdua nonton, makan, kemudian Kak Michael mengajak aku ke sebuah café yang kebetulan mengadap ke sebuah sungai yang cantik sekali. Suasana café yang temaram membangun suasana romantis diantara kami. Apalagi ketika tadi aku hampir saja terpisah dari kak Michael, dia langsung menggandeng tanganku untuk mencari sebuah tempat kosong di cafe itu. Mau tidak mau, mukaku bersemu merah dan jantungku langsung berdetak dengan kencangnya.
“Thanks ya, Lis. Sudah temenin aku malem ini” kata Kak Michael ketika sudah sampai di depan rumahku untuk mengantarkan aku pulang.
“Sama-sama kak. Makasih juga sudah ditraktir Pizza sama ice cream”
“…”
“Sampai ketemu besok di sekolah ya, kak”kataku sambil membuka pintu mobil Kak Michael.
“Tunggu Lis” sahut Kak Michael sambil memegang tanganku.
“Iya Kak” “Eng…. Baca ini ya” kata Kak Michael sambil menyerahkan sebuah amplop kepadaku.
“Apa ini Kak?”
“Pokoknya tolong dibaca ya” jawab Kak Michael. Tak lama kemudian Kak Michael memacu mobilnya menjauhi rumahku.
Masih jaman ya, pakai surat. Seperti mau melamar kerja saja pakai surat. Tapi apa isi surat ini ya, tanyaku dalam hati Dengan segera aku duduk di ruang tamu, dan membaca surat dari Kak Michael.
Buat Listyana,
Lis, aku nggak tahu harus ngomong dari mana sama kamu. Soalnya dari semua orang yang dekat sama aku, hanya kamu yang bisa aku percaya. Lis, aku mau cerita sesuatu sama kamu. Dan aku yakin kamulah yang bisa jadi jalan keluar untuk masalahku ini.
Masalah apa ya, yang sampai harus diutarakan lewat surat gini. Kenapa tidak waktu tadi aku sama dia keluar bareng. Apa dia mau… Hush?! Sadar Lis, masa kamu berharap cowo seganteng Michael mengukapkan cintanya ke kamu, runtukku dalam hati.
Lis, aku itu lagi suka sama seseorang. Dia dekat sekali denganku.
Dekat dengan Kak Michael?, setahuku yang dekat dengan Kak Michael, kalau cewek cuman aku sama Kak Monica. Tapi masa iya dia naksir Kak Monica?, tanyaku dalam hati.
Tapi sayangnya dia sudah punya pacar,
Jadi Kak Michael beneran suka sama kak Monica. Pantes saja dia bilang aku jalan keluar dari masalahnya. Tapi dia mau minta bantuan seperti apa? Masa iya dia mau nembak Kak Monica lewat aku. Kak Arya mau dikemanakan!! Wah parah nih!, runtukku dalam hati.
Aku ingin kamu membantuku untuk bisa lebih dekat dengannya. Meskipun bukan sebagai pacar… Paling nggak aku ingin memeluknya dan membuat foto bersama sekali saja. Orang yang aku maksud adalah….. Arya, kakak kamu. Bisa kan bantu aku?
Hah?! Jadi Kak Michael itu….
End....
Huwahahahhaha, Bayangin sendiri deh kalau Cowok yang kamu taksir ternyata naksir sama abang kamu kamu sendiri.... !!.
Biodata penulis :
Judul Cerpen : Michael
Nama lengkap : Stephanie Handojono
Acc FB ; Stephanie Handojono
Acc Twitter : @steph_poenya
“Iya sama-sama kak. Aku yang harusnya berterima kasih karena sudah diantar sampai rumah.”
“Lis, kapan-kapan boleh aku main kerumahmu lagi kan?” tanya Kak Michael setengah berbisik. Hatiku melonjak kegirangan. Kak Michael mau kerumahku, berarti aku bakalan sering ketemu sama dia. Asyik!,girangku dalam hati.
“Lis…” panggil kak Michael membuyarkan lamunanku.
“Ya kak..”
“Aku tanya kapan-kapan aku boleh main kerumahmu lagi?”tanya kak Michael lagi. Ya ampun Lis.. Kenapa kamu sampai jadi linglung begini,sesalku.
“Tentu saja boleh Kak, rumahku terbuka untuk siapa saja yang mau berkunjung”
Sejak saat itu Kak Michael jadi sering kerumahku. Meskipun aku tidak ada dirumah, dia tetap akan kerumahku. Becanda dengan kak Arya, atau sekedar duduk-duduk main gitar karena kebetulan mereka sama-sama suka musik. Tidak terasa hampir 3 bulan aku dan kak Michael menjalin persahabatan. Sampai-sampai tersebar gosip kalau aku dan kak Michael itu berpacaran. Aku senang-senang saja digosipkan seperti itu. Siapa coba yang tidak mau jadi pacar cowok seganteng dan sebaik Kak Michael. Sudah ganteng, putih, atletis, bisa main alat musik, jago olah raga. Sempurna sekali!. Tapi masalahnya, belum tentu dia mau sama aku.
“An, di cari cowokmu tuh” teriak Lisa.
“Hai Lis, kamu ada waktu ga?” tanya Kak Michael.
“Kapan?”
“Nanti sore” jawab Kak Michael singkat sambil memamerkan lesung pipit yang menambah menawan wajahnya.
“Kebetulan An-an lagi ga ada acara sih Kak. Memangnya kenapa?”
“Kalau misal aku ajak kamu jalan mau ga?”
“Kemana sih, kak? Serius banget keliatannya”
“Ke mall”
“Ok deh. Jemput aku jam berapa emangnya?”
“Jam tujuh”
“Ok Kak. An-an tunggu ya”
“Sipp!!” kata Kak Michael sambil mengacungkan jempolnya padaku dan berlalu dari hadapanku karena bel tanda selesai istirahat baru saja berdering
Hari ini aku merasa melayang tinggi. Karena kak Michael mengajakku untuk keluar berdua, pas malam minggu lagi. Boleh donk aku menganggap ini sebagai kencan. Meskipun bukan pacarnya. Jam dinding kamarku menujukkan pukul 18.00 wib, aku sudah selesai mandi dan mengeringkan rambutku. Aku biarkan rambutku terurai, karena teringat pujian Kak Michael suatu hari.
“Rambutmu lebih bagus kalau terurai Lis”.
Supaya tidak terlihat terlalu mempersiapkan diri, aku tetap memakai celana panjang seperti biasanya, hanya saja atasnya aku memakai kaos dengan model Sabrina.
“Mau kemana An, rapi amat?” tanya Kak Arya heran melihat penampilanku.
“Ke mall”
“Tumben?”
“Kok tumben? Kan aku sudah sering ke mall, yang tumben apanya?”
“Penampilanmu itu lho?”
“Ohhh Ini.. Aku hanya kepengen tampil beda saja kok” jawabku.
Tidak berapa lama kemudian bel rumahku berbunyi
“Biar aku saja Kak” kataku sambil berlari kecil menuju pintu rumahku. Ternyata benar dugaanku, Kak Michael yang datang.
“Sudah siap Lis?” tanya Kak Michael begitu tahu aku yang membukakan pintu.
“Sudah donk. Sebentar ya kak, aku mau pamitan dulu sama Kak Arya”
“Kak… An-an pergi ya” kataku.
“Iya. Ati-ati ya” jawab Kak Arya
“Ya, adikmu aku pinjam dulu ya. Tenang bakalan aku balikin dengan selamat kok” sahut Kak Michael
“Oooo… Perginya sama kamu toh, pantesan…” jawab Kak Arya sambil mengerling menggoda.
“Kak Arya!!” seruku geram.
“Pantesan kenapa, ya?” tanya kak Michael heran.
“Kamu tanya sama anaknya sendiri aja. Ehmm.. Ini buat kalian saja deh.” kata Kak Arya sambil menyerahkan 2 lembar tiket nonton kepadaku dan Kak Michael.
“Lho Kak? Kan itu tiket nonton buat kamu sama Kak monica. Kok dikasih ke aku” tanyaku heran
“Aku sama monica ganti rencana. Kita ga jadi nonton mau cari baju couple” jawab Kak Arya sambil mengedipkan matanya padaku.
“Thanks ya Kak” kataku akhirnya “Kita berangkat sekarang saja Lis, nanti telat lho” ajak Kak Michael.
Tak berapa lama kemudian aku telah berada di mall, dan langsung menuju bioskop.
Sepanjang sore hingga malam, kami berdua nonton, makan, kemudian Kak Michael mengajak aku ke sebuah café yang kebetulan mengadap ke sebuah sungai yang cantik sekali. Suasana café yang temaram membangun suasana romantis diantara kami. Apalagi ketika tadi aku hampir saja terpisah dari kak Michael, dia langsung menggandeng tanganku untuk mencari sebuah tempat kosong di cafe itu. Mau tidak mau, mukaku bersemu merah dan jantungku langsung berdetak dengan kencangnya.
“Thanks ya, Lis. Sudah temenin aku malem ini” kata Kak Michael ketika sudah sampai di depan rumahku untuk mengantarkan aku pulang.
“Sama-sama kak. Makasih juga sudah ditraktir Pizza sama ice cream”
“…”
“Sampai ketemu besok di sekolah ya, kak”kataku sambil membuka pintu mobil Kak Michael.
“Tunggu Lis” sahut Kak Michael sambil memegang tanganku.
“Iya Kak” “Eng…. Baca ini ya” kata Kak Michael sambil menyerahkan sebuah amplop kepadaku.
“Apa ini Kak?”
“Pokoknya tolong dibaca ya” jawab Kak Michael. Tak lama kemudian Kak Michael memacu mobilnya menjauhi rumahku.
Masih jaman ya, pakai surat. Seperti mau melamar kerja saja pakai surat. Tapi apa isi surat ini ya, tanyaku dalam hati Dengan segera aku duduk di ruang tamu, dan membaca surat dari Kak Michael.
Buat Listyana,
Lis, aku nggak tahu harus ngomong dari mana sama kamu. Soalnya dari semua orang yang dekat sama aku, hanya kamu yang bisa aku percaya. Lis, aku mau cerita sesuatu sama kamu. Dan aku yakin kamulah yang bisa jadi jalan keluar untuk masalahku ini.
Masalah apa ya, yang sampai harus diutarakan lewat surat gini. Kenapa tidak waktu tadi aku sama dia keluar bareng. Apa dia mau… Hush?! Sadar Lis, masa kamu berharap cowo seganteng Michael mengukapkan cintanya ke kamu, runtukku dalam hati.
Lis, aku itu lagi suka sama seseorang. Dia dekat sekali denganku.
Dekat dengan Kak Michael?, setahuku yang dekat dengan Kak Michael, kalau cewek cuman aku sama Kak Monica. Tapi masa iya dia naksir Kak Monica?, tanyaku dalam hati.
Tapi sayangnya dia sudah punya pacar,
Jadi Kak Michael beneran suka sama kak Monica. Pantes saja dia bilang aku jalan keluar dari masalahnya. Tapi dia mau minta bantuan seperti apa? Masa iya dia mau nembak Kak Monica lewat aku. Kak Arya mau dikemanakan!! Wah parah nih!, runtukku dalam hati.
Aku ingin kamu membantuku untuk bisa lebih dekat dengannya. Meskipun bukan sebagai pacar… Paling nggak aku ingin memeluknya dan membuat foto bersama sekali saja. Orang yang aku maksud adalah….. Arya, kakak kamu. Bisa kan bantu aku?
Hah?! Jadi Kak Michael itu….
End....
Huwahahahhaha, Bayangin sendiri deh kalau Cowok yang kamu taksir ternyata naksir sama abang kamu kamu sendiri.... !!.
Biodata penulis :
Judul Cerpen : Michael
Nama lengkap : Stephanie Handojono
Acc FB ; Stephanie Handojono
Acc Twitter : @steph_poenya