:WS Rendra
Sajakmu dalam sajakku
meneliti lekuk sepi dan misteri
lalu dituliskan di kain kafan dengan air mata
bait kesendirian membawa orangorang ke persinggahan
yang penuh dengan katakata dan perjuangan
tersekap
sajakmu menjelma badai ketika aku tertidur pulas
melumat habis kesombongan, derita dan angkaramurka
mantramantra yang kau ucapkan membuat orangorang tersihir menjadi diam
dan menangis
namun apa daya, seekor burung merak telah membawa
menitipkannya ke dalam senyap tentang kepergian yang jauh
tak kembali dan akan menjadi kenangan
segurat senyum
segudang semangat
dan seindah kesabaran dalam kesadaran
sajakmu dalam sajakku meneteskan air mata
tak terhingga...